Mebel Jepara yang terhitung dalam propinsi Jawa tengah ini populer dengan panggilan “kota ukir”. Kota ini mempunyai sumber daya alam dan manusia yang hasilkan furniture ukir yang berharga tinggi.
Latar Belakang Bersejarah
Berkenaan background ada adat ukir di Jepara sampai saat ini belumlah diketahui dengan cara tepat. Perubahan ukir-pahatan kayu Jepara ini turun naik yang diawali dari jaman Ratu Kalinyamat pada tahun 1521-1546.
Salah satunya warisan riwayat yang mempunyai nilai arkeologis tinggi yakni mushola dan Penyemayaman Mantingan. Pada tempat monumental itu dapat kita dapatkan hiasan dinding berbentuk ukir-pahatan batu putih yang kelihatan lembut dan cantik.
Dan bertepatan dengan berdirinya Mushola Mantingan itu ada peluang mulai timbulnya seni ukir di wilayah Jepara. Dan salah satunya factor yang menggerakkan ada seni ukir di Jepara yakni berlangsungnya akulturasi budaya.
Disamping itu ada hutan-hutan kayu Jati yang banyak tumbuh di Jepara benar-benar memberikan dukungan tercukupinya bahan baku pada aktivitas seni ukir di Jepara.
Perkembangan seni ukir yang berada di Jepara ini banyak juga dikuasai oleh kebudayaan Islam. Ini dapat disaksikan dari ada larangan wujud figure makhluk hidup yang ada setiap elemen ukir-pahatan.
Dan sesudah pemerintah Ratu Kalinyamat ini usai karena itu ukir-pahatan yang berada di Jepara pun tidak alami perubahan yang memiliki arti bahkan juga berkesan statis.
Lalu pada periode RA KArtini, ukir-pahatan Jepara mulai dihidupkan kembali dengan buka kesempatan dan pasarkan mebel Jepara sampai ke Batavia, Semarang dan Belanda.
Untuk lebih memajukan ukir-pahatan di Jepara, RA Kartini membangun sekolah dan komune ukir. Tetapi semuanya tidak jalan lama dan komune itu ditutup.
Namun hal tersebut tidak menurunkan semangat warga Jepara supaya terus berkreasi. Bisa dibuktikan ketrampilan penduduknya itu di turunkan secara turun-temurun sampai sekarang.
Sesudah warga Jepara alami statis pada ketrampilan memahatnya karena itu ukir-pahatan Jepara mulai terkenal.
Ukir-pahatan Jepara mulai kuasai pasar lokal di Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Bali. Dan saat ini ukir-pahatan Jepara telah banyak terkenal di kelas Internasional.