Prinsip Kerja Thermal Mass Flow Meter

Saat ada gas mengalir pada sensor pertama (sensor aliran), molekul-molekul gas yang mengalir mengangkut panas berasal dari sensor ini. Akibatnya sensor pertama menurun temperaturenya dan mendingin, dan kekuatan hilang. Ini sebabkan kesetimbangan sirkuit terganggu, dan perbedaan suhu (ΔT) pada sensor yang dipanaskan dan sensor referensi sudah berubah.

Dalam satu detik, sirkuit dapat mengembalikan kekuatan yang hilang bersama memanaskan sensor aliran untuk melakukan perbaikan suhu yang terlampau panas. Saat laju aliran meningkat, dapat ada lebih banyak panas pada sensor yang hilang. Mass transmitter gunakan selisih pada panas selanjutnya untuk memilih laju fluida. Kebanyakan Flow Meter Thermal Mass digunakan untuk mengukur aliran gas.

Jumlah panas yang hilang berasal dari sensor terkait pada desain sensor dan sifat thermal fluida. Sifat thermal fluida bervariasi ikuti variabel tekanan dan suhu, namun variasi ini umumnya kecil di beberapa besar aplikasi. Sehingga di dalam aplikasi dimana sifat thermal fluida diketahui dan relatif konstan selama operasi aktual, gas flow mtr. jenis thermal, bisa termasuk digunakan untuk mengukur massa gara-gara fluida tidak terkait pada tekanan atau suhu fluida.

Oleh gara-gara itu, Penguna Flow Meter Solar wajib sadar komposisi fluida sehingga segi kalibrasi yang tepat bisa digunakan untuk memilih laju aliran secara akurat. Karena kendala ini, Flow Meter Thermal Mass umumnya diterapkan untuk mengukur aliran gas murni.Namun, di dalam banyak aplikasi lain, sifat thermal fluida ditentukan oleh komposisi fluida. Dalam aplikasi layaknya ini, beraneka komposisi fluida selama operasi aktual bisa merubah hasil pengukuran flow thermal.