Pengertian dan Fungsi Makanan Pendamping ASI (MPASI)

15 Sumber Makanan Pelancar ASI Alami Ibu Menyusui

MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI. Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan pada bayi yang telah berusia 6 bulan atau lebih dikarenakna ASI sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Untuk pemberian makanan pendamping ASI harus disesuaikan dengan usia balita. Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan bertahap dan bervariasi dari mulai bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat. Makanan pendamping ASI diberikan pada bayi di samping pemberian ASI.

  • Fungsi Makanan Pendamping ASI

Fungsi dari pemberian makanan pendamping ASI antara lain adalah untuk mengenalkan jenis makanan baru, mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, membentuk daya pertahanan tubuh dan perkembangan sistem imunologis terhadap makanan maupun minuman. Makanan Pendamping ASI juga dapat melatih perkembangan bayi (motorik maupun emosional), sebab bayi usia 6 bulan sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan yang telah didukung oleh perkembangan fisik seperti kekuatan leher dalam menopang kepala, sudah berusaha untuk duduk, sudah mulai mengigit benda yang digenggamnya. Bayi juga telah memiliki respon motorik halus dan kasar.

Pengaturan makanan dilakukan untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan, serta aktifitas fisik. Hal ini harus diperhatikan, mengingat usia 0-24 bulan adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Menurut Departemen Kesehatan RI (2006), periode emas bisa diwujudkan ku ini jika pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Tetapi, sebaliknya jika bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik kini ataupun masa selanjutnya.

sementara itu, rekomendasi memulai MPASI menurut World Health Organization (WHO) yaitu ketika bayi menginjak usia 6 bulan, atau bisa di antara 4-6 bulan sesuai dengan penilaian dokter atas kebutuhan dan kesiapan bayi menerima MPASI. Adapun tanda kesiapan bayi untuk menerima MPASI antara lain:

·         Kontrol kepala baik dari bayi, kepala bayi tetap tegak dan stabil saat bayi didudukkan.

·         Reflek menjulurkan lidah dan gumoh sudah berkurang.

·         Tertarik atau mencoba meraih makanan yang dimakan orang tua atau orang dewasa lain di sekitar bayi.

·         Selera makan bayi meningkat, bayi tampak masih lapar meskipun sudah menyusui 10-12 kali/hari. L

 

Menurut Azwar (2000) beberapa pemberian Makanan Pendamping ASI yang kurang baik meliputi:

·         Pemberian Makanan Pendamping ASI yang terlalu dini atau terlambat, dimana pemberian Makanan Pendamping ASI sebelum bayi berumur 6 bulan dapat menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare dan jika pemberian Makanan Pendamping ASI terlambat (bayi sudah lewat usia 6 bulan) dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak;

·         Pemberian Makanan Pendamping ASI pada periode umur 6 – 24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Frekuensi pemberian Makanan Pendamping ASI dalam sehari yang kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi;

·         Pemberian Makanan Pendamping ASI sebelum ASI pada usia 6 bulan, dimana pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Memberikan Makanan Pendamping ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang yang berakibat menurunnya produksi ASI, hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.