Memasuki minggu ke-2 di bulan Februari 2022, “Our Beloved Summer” jadi drama romantis yang saya sarankan untuk teman-teman sekalian tonton di bulan kasih sayang ini. Setelah tamat di episode 16 tanggal 25 Januari lalu, kesan hangat dan mengasyikkan berasal dari drama romcom ini masih banyak dibicarakan sampai kala ini.
BTS-nya terhitung masih bertebaran di jagad tempat sosial. Selain saya, sebagian classmates Drakor Class terhitung sepakat kecuali “Our Beloved Summer” sebagus dan se-recommended itu untuk ditonton. Kami membahas drama ini jadi berasal dari awal sampai akhir episode di podcast berikut :
Kisah Kasih di Sekolah Drama garapan sutradara Kim Yoon Jin dan ditulis oleh Lee Na Eun ini bercerita berkenaan sebuah film dokumenter kehidupan anak SMA yang viral bertahun-tahun kemudian. Bukan film biasa, film ini mengangkat cerita peringkat pertama satu sekolah dan peringkat terakhir di sekolah tersebut.
Kook Yeon Su (Kim Da Mi) dan Choi Ung (Choi Woo Sik) adalah dua pemeran utama dalam film korea tersebut. Setelah 10 th. sejak syuting di sekolah, keduanya diminta untuk kembali membintangi film dokumenter sebagai ajang reunian dan mencukupi permohonan penonton.
Siapa sangka, keduanya sempat menjalin kasih. Bermula di episode terakhir film dokumenter dan berakhir dengan tidak baik-baik 5 th. kemudian. Bahkan, keduanya saling berjanji untuk tidak kembali menemui satu serupa lain. Triangle Love Story Selain mengangkat cerita cinta era sekolah, drama ini terhitung mengangkat cerita cinta segitiga pada Kook Yeon Su, Choi Ung dan Ji Ung (Kim Sung Cheol). Ji Ung sendiri adalah kawan baik Choi Ung sejak kecil. Ia menyukai Yeon Su sejak pandangan pertama tetapi jadi Yeon Su merupakan wanita yang tidak dapat pernah ia raih.
Perasaannya pun semakin ia pendam dan tidak pernah terungkap kala mengerti Choi Ung berpacaran dengan Yeon Su. Hiks.. Hiks.. Saat dewasa dan bersua kembali pun, Ji Ung selamanya menyukai Yeon Su dan selamanya tidak mengutarakan perasaannya meskipun sahabatnya dan perempuan yang ia sukai telah berpisah.
Paling Pintar Belum Tentu Paling Sukses Dalam drama ini, ditunjukkan sosok Choi Ung yang semasa SMA malas dan sering tidur di kelas, justru memiliki karir yang jauh lebih melejit dan berhasil dibandingkan Yeon Su, sang juara sekolah. Choi Ung bertekun hobi gambarnya dan jadi seorang artist terkenal. Sementara Yeon Su, yang semasa sekolah terkenal ambisius, tidak sudi kalah dan selamanya mendapat peringkat pertama, harus suka dengan karir gemilangnya di perusahaan start-up sebagai karyawan.
Walaupun sering tidur-tiduran dan bermalas-malasan, Choi Ung sebenarnya tidak bodoh dan justru memiliki potensi besar yang bahkan ia sendiri tidak menyadarinya. Romcom yang Penuh Haru Drama ini disebut-sebut bergenre romantic-comedy dengan sebutan lain romcom, tetapi why sampai episode terakhir rasanya saya banyak manfaatkan tissue untuk menghapus air mata? lol! Bagi saya, drama ini berhasil mengaduk-aduk emosi penontonnya (salah satunya saya). Saya turut merasakan kegugupan Kook Yeon Su saat sudi nggak sudi harus nyamperin Choi Ung untuk membahas pekerjaan sehabis 5 th. berpisah.
Saya terhitung turut merasakan betapa kesal dan bingungnya Choi Ung kala ia bersua kembali dengan Kook Yeon Su yang memutuskan dan meninggalkannya begitu saja tanpa alasan yang mengerti 5 th. lalu. Belum kembali cerita-cerita keluarga mereka yang nggak kalah mengharukan.
Mulai berasal dari luber-lubernya kasih sayang orang tua Choi Ung, bagaimana kehidupan Yeon Su dengan neneknya dan cerita Ji Ung yang selamanya iri dengan keluarga Choi Ung. Inner Child Dibalik Kepribadian Introvert Karakternya Jika diperhatikan, ketiga sifat utama yakni Choi Ung, Kook Yeon Su dan Ji Ung, tiap-tiap memiliki kepribadian yang tertutup dengan sebutan lain introvert. Ketiganya punya kebiasaan sendiri dan tidak begitu nyaman saat berkoloni. Ternyata tersedia luka di era lantas yang membentuk kepribadian mereka.
Yeon Su dengan kehidupan serba susahnya, terbentuk jadi spesial yang idamkan selamanya nampak tangguh, tidak ringan menyerah dan tidak idamkan nampak susah dan menyulitkan orang lain dengan masalahnya. Choi Ung, merupakan anak yang punya kebiasaan sendiri sejak kecil. Tumbuh besar tanpa memiliki harapan atau konsep era depan tak sekedar tidur-tiduran di bawah pohon leyeh-leyeh sambil membaca buku. Wes ngono tok.
Nggak pernah tertarik terhadap apa-pun tak sekedar Yeon Su. Hihi. Ternyata, ini terhitung tersedia alasannya. Ada suatu kejadian yang membuatnya trauma sampai mengalami problem kekuatiran dan sulit tidur. Membuat dirinya enggan memiliki ambisi untuk hidupnya sendiri.
Lain kembali dengan Ji Ung, hidup sebagai anak tunggal berasal dari ibu tunggal, ia tidak pernah mendapatkan sosok orang tua yang menyayangi dan mengayominya. Sedari kecil hidup mandiri, literally berdiri sendiri sebab tidak tersedia ke-2 orang tua yang tinggal bersamanya.
Ibunya hanya pulang sebagian bulan sekali dan tidak pernah tinggal lama. Ketika Choi Ung jadi satu-satunya rekan yang ia punya, ia pun sering jadi iri dengan perlakuan keluarga Choi Ung terhadap dirinya. Di mana ia tidak pernah diperlakukan harusnya anak oleh orang tuanya sendiri. Ia iri terhadap kehidupan Choi Ung tetapi nggak dapat marah sebab Choi Ung sendiri segitu baiknya terhadap dirinya.