MEMILIH MICROPHONE UNTUK WEBINAR ATAU MENGAJAR ONLINE

Sejak WFH, ada banyak pertanyaan sejenis yang diajukan ke saya dari banyak kalangan, mulai dari Professional Trainer (seperti yang bertanya di atas), Executive Manager di sebuah perusahaan multinasional, hingga Guru dan Dosen.

Memang sejak pandemic COVID-19 melanda dunia, hampir semua pertemuan berubah menjadi Virtual, bukan hanya meeting dan training saja, tapi juga sekolah dan kuliah, ibadah keagamaan, acara wisuda, bahkan concert. Tetapi dalam article ini, saya membatasi untuk membahas hanya yang berhubungan dengan virtual meeting ataupun training (termasuk juga mengajar online).

Mana yang lebih penting, Video atau Audio?

Saat training/meeting, tampilan video mungkin saja tidak selalu bagus, kadang malah blur atau bahkan terpaksa tidak menghidupkan video ketika melakukan online meeting karena koneksi internet tidak stabil (atau memang sedang tidak dalam kondisi yang memungkinkan untuk memunculkan video – apapun itu); tapi ada satu hal yang tidak dapat dihilangkan, yaitu Audio.

Tidak hanya di kondisi virtual, dalam kondisi normal pre-covid dulu saja, suara memegang peranan penting dalam setiap training/meeting. Intonasi suara bisa membuat peserta berkonsentrasi penuh atau juga bisa membuai pikiran sehingga mengantuk. Nah, disini Microphone memegang peranan penting untuk menentukan apakah suara yang keluar dari mulut trainer bisa terdengar baik di telinga peserta atau tidak.

Microphone apa sih yang cocok untuk ini?

Secara umum ada 2 jenis Microphone yang biasa digunakan, Dynamic dan Condenser Microphone.

Dynamic Microphone (seperti yang biasa digunakan saat seminar di hotel atau training di kantor dulu saat pre-covid) lebih bagus untuk menangkap suara yang keras (seperti suara vocal) namun tidak menangkap suara luar terlalu jelas. Oleh karena itu biasa digunakan untuk kondisi live, misalnya di seminar tadi.

Condenser Microphone menangkap suara yang lebih lembut tapi berarti juga menangkap suara luar dengan lebih jelas. Oleh karena itu biasa digunakan di studio, dimana suara diluar si pembicara bisa dikendalikan.
Sebenarnya ada banyak perbedaan lain seperti Cara Kerja Microphone, Power yang dibutuhkan, dan Frequency Coverage namun itu tidak terlalu penting untuk pengguna seperti kita.

Nah, kembali ke pertanyaan seorang Trainer di atas, BOYA BY-MM1 adalah jenis Microphone mic meja rapat condenser shotgun yang biasa digunakan para vlogger untuk dihubungkan ke Camera. Microphone ini menangkap suara yang ada di depan microphone, namun, microphone ini membutuhkan gain yang cukup besar untuk bisa menangkap suara dengan jelas (apalagi ditambah jarak dari mulut kita ke microphone ini).

Mic ini menggunakan jack stereo sehingga tidak bisa mengalirkan arus listrik yang cukup untuk menaikkan power / gain dari mic. Tanpa power yang cukup, agak sulit untuk bisa mendapatkan suara yang jelas dengan microphone ini.

Lalu Microphone apa yang cocok? Tanpa menyebut merk (dan harga) ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih Microphone.

1.Faktor Ruangan

Jika kamu memiliki ruang tempat bekerja yang tertutup dan bebas dari gangguan suara yang terlalu bising, kamu bisa memilih Condenser Microphone. Penggunaan Microphone ini membuat kita tidak terlalu capek ketika melakukan training, karena tidak perlu berbicara terlalu keras.

Tapi kalo ruangan yang ada memiliki tingkat kebisingan yang cukup besar, misalnya bersebelahan dengan pintu utama sehingga setiap kali ada pesanan makanan online yang datang selalu terdengar bunyi bel, nah mungkin kamu lebih cocok menggunakan Dynamic Microphone.

2.Faktor Koneksi

Mempertimbangkan kemudahan, mungkin lebih baik kamu memilih Microphone dengan koneksi USB sehingga dengan mudah dihubungkan dengan Laptop kamu dan dikenali sebagai USB Microphone. Dengan demikian kamu tidak perlu menggunakan peralatan lain lagi seperti Audio Mixer, yang perlu digunakan jika Microphone kamu menggunakan koneksi XLR.

Sebagai informasi, kebanyakan microphone high-end menggunakan koneksi XLR karena lebih durable, adaptable dan customizable.

3.Faktor Penggunaan

Faktor berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan. Tentu kita mau Microphone yang kita pilih dapat mempermudah pekerjaan kita sebagai trainer, apalagi bila semua kita harus kendalikan sendiri tanpa operator lain. Untuk itu pilih Microphone yang memiliki pengaturan volume.

Coba bayangkan ketika kita memberikan training, lalu mendadak kita ingin batuk atau anak yang sedang belajar di rumah tiba-tiba menerobos ke ruangan meminta saldo gopay, di sini kenop volume berperan penting. Kita tinggal putar volume di Microphone menjadi mute tanpa perlu mencari mouse dan mengarahkan ke setting mute apalagi di Google Meet setting ini sering menghilang alias hidden ke bawah.