Asal Usul Terbentuknya Migas Berdasarkan Teori Organik

Pendapat para ilmuan berkenaan step terbentuknya migas terbagi dalam dua aliran besar yaitu penganut teori organik dan teori anorganik. Teori anorganik disebut termasuk sebagai teori abiotik atau abiogenic, teori ini mengemukakan bahwa migas terbentuk dari proses alam biasa dan dipercayai udah ada sejak dari awal.

Sementara teori organik yakin bahwa migas terbentuk dari bangkai makhluk hidup purbakala yang mengalami tekanan tinggi di bawah susunan tanah dan udah melalui proses pengolahan secara alami dalam jangka kala yang sangat panjang sampai membentuk minyak dan gas bumi dengan Flow Meter LC. Dari ke-2 teori tersebut, mesti kami ketahui bahwa beberapa besar pakar perminyakan lebih mempercayai teori organik dibandingkan teori anorganik.

Menurut Jeffery S. Dukes seorang ilmuan dari Universitas Utah memperkirakan bahwa 1 gallon minyak mentah membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material. Artinya, untuk meraih 1 liter minyak mentah dibutuhkan 23,5 ton tumbuhan purbakala.Untuk meraih kuantitas tersebut maka dibutuhkan setidaknya 16.000 mtr. persegi kuantitas tanaman padi termasuk daun, tangai dan seluruh akarnya.

Makhluk hidup purbakala tersebut mati, namun dikarenakan penguburannya tidak berjalan bersama cepat agar dapat lapuk dan lantas terurai. Namun tidak seluruh makhluk hidup yang mati tersebut dapat membuahkan energi fosil dikarenakan beberapa yang terurai dapat embali menyatu bersama tanah dan batuan. Sedangkan kurang dari 1/10.000 dapat beralih jadi bahan bakar fosil (migas).

Beberapa ilmuan perminyakan penganut teori organik yakin bahwa migas yang ada kala ini terbentuk secara alami atau bersama kata lain melalui proses alam bersama dasar utama tanaman sejenis ganggang dan biota-biota lain yang berwujud daun-daunan. Bahkan termasuk dipercayai bahwa tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi dapat lebih banyak membuahkan minyak bumi yang disebabkan urutan karbonnya yang lebih kompleks.

Namun, banyak pula ilmuan perminyakan yang mempercayai bahwa migas terbentuk dari binatang yang hidup dan mati terhadap jutaan th. lalu, apalagi lebih dari 500 juta tahun. Para ilmuan biasanya menyebutnya sebagai “Paleozoic Era”. Pada zaman itu belum terkandung ikan-ikan di laut layaknya sekarang, namun yang ada cuman jutaan tinycreatures yang disebut plankton dan merupakan makanan untuk binatang purbakala layaknya trilobites, crinoids dan brachiopods.

Bagaimana hewan-hewan tersebut dapat jadi minyak dan gas? Mirip layaknya yang berjalan terhadap tumbuhan ganggang, Ketika binatang tersebut mati, kerangkanya dapat terkubur bersama lumpur dan pasir, yang dapat merawat dan menolong bangkai binatang tersebut jadi fosil. Pada lebih kurang 320 juta th. yang lalu, tepatnya terhadap era Mesozoikum, dasar laut tertutup oleh fosil plankton.

Namun terhadap era itu pula berjalan penurunan tingkat debit air secara drastis, situasi ini memicu beberapa plankton tidak lagi berada di bawah dasar laut. Kemudian bermacam material menimbuni fosil tersebut dan menambahkan energi berat dan tekanan yang tinggi, agar mendorong bangkai plankton itu ke dalam dan tertekan makin dalam. Bersamaan bersama itu bangkai (fosil) itu pun meraih panas yang memadai besar pula. Setelah kurang lebih selama 230 juta th. meraih tekanan dan panas, fosil dapat beralih jadi hidrokarbon.

Jadi, dari ulasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa step terbentuknya migas menurut teori organik diawali bersama matinya organisme tumbuhan dan hewan yang hidup terhadap zaman purba. Kemudian fosil hewan dan tumbuhan tadi dapat tertimbun pasir dan lumpur selama jutaan th. agar membentuk susunan zat organik. Akibat adanya tekanan dan juga temperatur yang memadai tinggi selanjutnya susunan tersebut dapat jadi batuan endapan (sedimentary rock) yang memiliki kandungan migas.