15 Pemain NBA Terbaik Tahun 2020

Beberapa lalu, salah satunya media olahraga paling besar di dunia, ESPN, melaunching daftar 100 pemain terbaik NBA musim 2020 – 2021. Daftar semacam ini menjadi sisi dari kegiatan rutin ESPN tiap tahunnya, menjelang musim yang diawali.

Tidak cuman untuk kelas NBA bahkan juga, mereka keluarkan daftar semacam ini untuk pemain SMA dan pemain universitas. Juga begitu, di tingkat NBA, daftar yang dikeluarkan ESPN selalu memantik pembicaraan. Masalahnya cukup banyak pemain yang berasa pantas mendapatkan rangking tinggi dan sejenisnya.

15 Pemain NBA Terbaik Tahun 2020

Tetapi, ya seperti itu resiko keluarkan tulisan yang sarat dengan relativitas. Ya, kata terbaik, seperti kalimat karakter yang lain, akan mempunyai bermacam standard, tidak pernah sama untuk semuanya orang. Mari kita simak 15 Pemain NBA Terbaik Tahun 2020.

Dilansir dari laman mpotimes, berikut adalah daftar 15 Pemain NBA Terbaik Tahun 2020 dunia selama musim 2020 – 2021.

1. LeBron James

Tidak tempatkan LeBron James sebagai pemain terbaik NBA saat ini atau dalam lima musim ke belakang tentu saja perlu ditanyakan. Intinya menjelang musim baru ini, prestasi musim kemarin LeBron dengan Lakers makin kukuhkan tempatnya di pucuk pemain terbaik NBA. Sanjungan MVP dua musim paling akhir NBA, Giannis Antetokounmpo, jika LeBron ialah pemain terbaik di dunia makin memperkuat semua.

2. Kevin Durant

Pembicaraan akan ada sesudah kita melalui LeBron. Opsi kami jatuh ke Kevin Durant. Ya, walau pemain yang dekat dipanggil KD ini tidak main benar-benar musim kemarin, beberapa tangkapan camera sesion latihan KD memperlihatkan jika dia masih pemain yang serupa. Selain itu, walau beberapa pemain dipengaruhi pascasembuh dari cidera Achilles, style bermain KD yang flamboyan tetapi mematikan membuat kami percaya tidak banyak yang berbeda darinya.

3. Giannis Antetokounmpo

Dua gelar MVP berturut-turut Giannis menunjukkan dominasinya di liga. Berlainan dengan LeBron yang sekarang bermain sarat dengan kecerdikan, Giannis sarat dengan kemampuan. Harus diingat, serangkaian kemenangan Bucks di dua musim paling akhir muncul karena mereka terpusat pada Giannis. Ditambah musim kemarin, kedahsyatan Giannis makin berasa sesudah semua catatan apiknya terjadi cukup dengan dia turun tidak lebih dari 30,4 menit per game. Kekurangan Giannis daripada KD di daftar ini ialah paket kelincahannya. Bila Giannis makin baik pada melantun bola dan tembak jarak jauh, karena itu dia pantas geser status KD.

4. Anthony Davis

Kesuksesan Los Angeles Lakers raih titel juara memang tidak terlepas dari peranan LeBron. Tetapi, LeBron sendiri telah memberinya tongkat estafet ke partnernya, Anthony Davis, sebagai pilihan khusus gempuran Lakers. Davis ada di rangking empat karena kehebatannya di dua sisi permainan. Selama musim lalu, Davis memperlihatkan jika dia dapat memberikan ancaman musuh dari semua baris dengan statistik point dan ketepatan tripoinnya. Disamping kebalikannya, dia jadi tembok paling besar musuh untuk serang Lakers dengan capaian dan kekuatannya membaca permainan musuh.

5. Cedera Doncic

Ada banyak nama yang berkompetisi ketat sebelumnya terakhir Cedera Doncic kami tentukan di posisi ke-5. Bukti jika Cedera lakukan segala hal pada musim ke-2 nya di NBA ialah factor besar dalam penyeleksian ini. Disamping itu, tanpa kontribusi yang memiliki arti bersamaan cidera yang tetap menimpa Kristaps Porzingis, Cedera sanggup menunjukkan jika dia ialah pemain serang yang cukup lengkap. Cedera kami menjagokan untuk raih gelar MVP musim depan.

6. James Harden

Dengan semua sinetron yang terjadi di interval musim ini, James Harden teruslah pemain paling “menakutkan” di NBA saat serang. Walau kita tahu jika dia akan lakukan geraka tahap back sebagai unggulannya, tetap lawan-lawan kesusahan mendapati jawabnya. Sekarang Harden ditempatkan pada pembuktian kekuatannya untuk bekerja lebih secara team. Dengan beberapa wajah baru di badan Houston Rockets atau team anyarnya kelak.

7. Stephen Curry

Nyaris sama dengan Kevin Durant, Stephen Curry semakin banyak habiskan musim 2019 – 2020 di ruangan perawatan. Cidera yang silih ganti membuat dia dan Golden State Warriors pada akhirnya cuman jadi pemirsa dari ketatnya kompetisi Daerah Barat. Tetapi, satu kali lagi, sama dengan Durant, Curry bukan pemain yang perlu eksplosivitas dalam serang musuh. Sepanjang ada sela dan tangannya tidak memiliki masalah, karena itu Curry tetap jadi teror mengagumkan untuk garis tripoin musuh.

8. Kawhi Leonard

Semenjak final NBA 2014, Kawhi Leonard sudah menasbihkan dianya sebagai salah satunya two-way player terbaik di liga (bila bukan yang terbaik). Dengan bentuk yang cukup pas, Kawhi seakan mampu jaga semua pemain musuh dari garda sampai senter. Ditambahkan kekuatannya sebagai pembuat angka yang bagus, intinya di tempat midrange, karena itu Kawhi pantas mendapatkan rangking ini.

9. Nikola Jokic

Nikola Jokic ialah ssebuah fenomena yang jarang ada di NBA. Seorang senter, tidak atletis, kekuatan memberikan umpan dan tembak yang bagus, kemungkinan Jokic ialah arti sebetulnya dari senter kekinian yang sejauh ini disebut banyak faksi. Secara bertahan, memang Jokic belum lumayan tangguh, tetapi hal tersebut dia dapat atasi dengan kekuatan membaca game yang bagus. Ditambahkan prestasi Denver Nuggets yang tetap melesat, Jokic terang masuk 10 pemain terbaik di liga.

10. Jimmy Butler

Setengah daftar ini akan kami tutup degan figur Jimmy Butler. Kita sudah mengetahui jika Jimmy terbatas dalam serang (ketepatan tripoin yang buruk), tetapi dia sukses menunjukkan, dengan mekanisme dan personil yang kuat, dia dapat meluncur jauh. Miami Heat dia membawa ke final. Dengan Goran Dragic dan Bam Adebayo cidera, Jimmy masih mampu memaksakan Lakers main enam game. Dalam skema permainan satu musuh satu, Jimmy hampir tidak terhentikan. Kemungkinan dia ialah tiga pemain isolation terbaik di liga.

11. Bradley Beal

Waktunya memberinya penghormatan untuk seorang Bradley Beal. Dengan pemain yang kurang cukup keren dan ditinggalkan John Wall cidera dalam dua musim paling akhir, Beal malah terus memperlihatkan kenaikan. Pucuknya, dia finish di posisi ke-2  daftar top scorer liga musim kemarin. Tidak cuman mencatatkan 30,5 point per game, Beal memperlihatkan efektifitas gempuran bisa dibuktikan dengan eFG% 52 %, sebuah catatan yang lumayan tinggi untuk pemain yang melepas lebih dari 22 eksperimen per game.

12. Damian Lillard

Damian Lillard ialah poin guard terbaik ke-2  di liga, pas ada di belakang Stephen Curry. Bila Curry flamboyan, karena itu Lillard malah kebalikannya. Dia kuat dan penuh aura mematikan. Ditambahkan jarak tembak yang makin tidak logis, Lillard sekarang jadi makin merepotkan untuk dijaga. Tugas rumah yang masih ada sekarang ialah pembuktian sepanjang apa dia sanggup pimpin Blazers meluncur di playoff.

13. Trae Young

Trae Young memang tidak dapat bicara banyak secara team, tetapi catatan individualnya betul-betul mengagumkan. Seandainya saja Trae mempunyai bentuk yang sama dengan Cedera, kemungkinan kita akan menyaksikan tanding semestinya Magis Johnson dan Larry Bird. Ya, bentuk membuat Trae sedikit terbatas dalam serang musuh, tetapi dia mempunyai paket subtitusi yang lain dalam kecerdikan dan jarak tembak yang dapat disebut sama dengan Lillard dan Curry. Finish di posisi empat top scorer musim kemarin pada tahun ke-2 nya di liga cukup menunjukkan jika Trae bisa menjadi muka baru yang lain di NBA saat-saat kedepan.

14. Kyrie Irving

Secara perform pribadi, tidak banyak yang berbeda dari Kyrie musim kemarin dengan periodenya bersama Cleveland Cavaliers di 2015. Tetapi, Kyrie terus kelihatan tidak bersatu dengan teamnya. Ini jadi tugas rumah salah satu dan paling besar untuk Kyrie agar kembali sukses bawa pulang titel juara. Selain itu, Kyrie ialah penyanyi bola terbaik dan pemain dengan trick gempuran paling banyak di liga sekarang ini.

15. Donovan Mitchell

Semenjak musim pertama kalinya di NBA, Donovan Mitchell telah menunjukkan dua hal. Pertama, dia ialah adalah seorang petarung yang tidak ingin kalah. Ke-2 , dia seorang pimpinan walau umurnya masih terbilang muda. Secara stabil dia tolong Utah Jazz maju ke playoff dan menjelma jadi kemampuan Daerah Barat kembali, mengulang-ulang zaman John Stokton – Karl Malone dan Deron Williams. Mitchell terus meningkatkan kekuatannya sebagai fasilitator. Bila musim depan ini makin lebih baik, bukan mustahil Mitchell masuk ke 10 besar daftar ini musim depan.